Ekspedisi eksplorasi ekonomi sosial dan budaya di Desa Masewo Kec. Pipikoro Sulteng

Desa Masewo merupakan desa yang terletak di wilayah kecamatan pipikoro kabupaten sigi provinsi sulawesi tengah. Desa ini berada di daerah dataran tinggi dan berada pada ketinggian 1128 mdpl. Desa Masewo terdiri dari 2 dusun. untuk mencapai desa ini menggunakan kendaraan roda 2 dengan waktu 6-8 jam perjalanan atau setara 40 km dari desa Tomua, sulitnya kondisi akses jalan di mana 90% jalan yang dilalui masih berlumpur dan lebar rata-rata 1 meter, menyusuri lereng dan terdapat jurang curam disampingnya. akses jalan yang parah dan belum beraspal membuat kurangnya warga ataupun orang luar yang berkunjung ke desa tersebut. 

Aksesbilitas sangat mempengaruhi hampir semua aspek yang ada di Desa Masewo. mulai dari kondisi ekonomi, budaya maupun sosial yang ada. Desa Masewo dapat di kategorikan dalam desa yang cukup terisolir dari kehidupan yang mulai modern seperti pada kebudayaan mereka sendiri dimana tradisi-tradisi budaya masih sangat melekat, mulai dari budaya-budaya membuka lahan pertanian, penggunaan bahasa daerah yang masih sangat kental sehingga jarangnya warga desa menggunakan bahasa Indonesia. Warga Desa Masewo hampir 100% persen memiliki suku yang sama yaitu suku uma. hampir semua kegiatan warga harus diadatkan terlebih dahulu untuk meminta persetujuan kepada leluhur mereka karena menurut warga jika tidak melakukan adat terlebih dahulu biasanya akan terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. ketika suatu desa memiliki adat-istiadat yang tinggi otomatis segala larangan dan peraturan akan berlaku. 

keadaan ekonomi di desa Masewo dapat diliat dari data tersebut:
1. PNS : 1 orang
2. Petani : 206 orang
3. pedagang : 2 orang
4. tukang kayu/kerajinan/gula merah : 136 orang
5. ojek : 17 orang

dari data tersebut yah, bisa di katakan jauh dari kata sejahtera karena pada umumnya semua warga desa masewo sangat bergantung pada pertanian, mereka jarang memperjual belikan hasil pertanian mereka karena untuk makan saja bisa di katakan cukup. layaknya suatu desa yang kecil yang jumlah KK nya hanya 55 KK dan usia produktif hanya 65 jiwa sisanya hanyalah lansia dan balita. 
angka kelahiran di desa ini sangat tinggi dikarenakan suhu Desa Masewo mulai dari 16 derajat hingga 20 derajat dan angka kematian juga tinggi dikarenakan sangat kurangnya pelayanan kesehatan, tidak adanya pos kesehatan masyarakat dan tidak adanya satupun perawat yang ada didesa ini. 
mulai dari faktor akses dan tidak adanya jaringan di beberapa desa di kecamatan pipikoro. hal yang membuat miris dan kurangnya tindakan dari pemerintahan setempat.

jauh dari semua itu, Masewo adalah Desa yang sangat indah. karena berada diketinggian membuat mata sangat dimanjakan, jauh dari kata polusi dan nepotisme (eh salah, refresh dikit jangan terlalu serius), udara yang sejuk membuat kita betah dengan semua hal yang ada disana, warga selalu menyapa dengan selamat pagi selamat siang selamat malam (kata-kata yang jarang kita dapatkan di kota, klu orang palu bilang "biar cuman baku haga so rupa ba ajak senggel") kenyamana yang tidak bisa di beli dengan uang. kehidupan desa yang asri, keunikan-keunikan dari desa tersebut, banyaknya batuan-batuan besar bahkan lebih besar dari dosamu (dari rumah maksudku). 

jadi, jika kalian ingin ke desa masewo konsultasi dulu ke kecamatan atau mampir ke desa Tomua di situ nnti kalian akan di arahkan oleh warga setempat untuk mendapatkan ojek. semoga informasi ini bermanfaat. 

Komentar

Postingan Populer