Selayang Pandang Organisasi Pecinta Alam

 Oleh : Herman Araya Tope. MS/0110/191

Menurut sejarah secara global terbentuknya suatu organisasi pecinta alam pada dasarnya adalah sama. Ketika tercipta sebuah komunitas yang senang bermain di alam bebas, memiliki jiwa petualang, senang jalan - jalan, dan punya rasa peduli terhadap lingkungan atau alam. Komunitas itu pun bersepakat untuk membentuk suatu wadah resmi yang bergerak dalam bidang kepecintaalaman dan akhirnya lahirlah Mapala. Pada awal berdirinya organisasi ini masih jauh dari bayangan sebuah organisasi yang ideal, baik dalam hal administrasi, kegiatan, manajemen, dll. Namun hal - hal tersebut perlahan - lahan dikaji dan dikembangkan sehingga semakin hari organisasi tersebut semakin maju dan dewasa hingga benar - benar menjadi sebuah organisasi yang ideal. Apabila dibagi dalam 3 tahapan maka ada proses kelahiran, proses pendewasaan, dan kedewasaan organisasi. Proses kelahiran bisa dibilang sebagai tahapan yang paling menyenangkan, dimana komunitas yang terbentuk memiliki kesamaan visi maupun misi karena komunitas tersebut tumbuh bersama dan disatukan oleh tali persaudaraan yang kuat, sangat kuat. Dalam kesehariannya komunitas ini amat sangat kompak dan dalam setiap kegiatan akan menjadi sebuah tantangan yang menyenangkan untuk dilakukan. Pada nantinya komunitas tersebut akan menjadi sesepuh organisasi Mapala yang bersangkutan. Fungsi kontrol akan tetap ada hingga komunitas ini hilang dengan sendirinya satu demi satu dan digantikan oleh generasi selanjutnya. Tahapan kedua adalah proses pendewasaan. Tahapan ini adalah yang paling berat dimana sebuah organisasi dituntut untuk bisa tetap maju dan melangkah ke depan agar bisa selamat hingga akhirnya menjadi dewasa. Pada tahapan ini berbagai formula, konsep, pemikiran, dan berbagai sistem diterapkan untuk mencari yang terbaik bagi organisasinya yang tentu saja sangat rumit karena segala hal dilakukan dari awal dengan range waktu penilaian keberhasilan yang terlalu dini. Inilah proses ketika segala ideologi dibumikan, disatukan untuk mencapai visi dan misi organisasi. Komunitas yang ada di dalam organisasi pun mulai berkembang dalam segi kuantitas. namun karena komunitas ini tidak tumbuh bersama dari awal yang pada dasarnya disatukan oleh kesamaan gerak seperti komunitas pendiri organisasi melainkan disatukan oleh organisasi itu,maka biasanya pada tahapan ini komunitas yang ada dalam organisasi akan terpecah menjadi 1, 2, 3, atau lebih. Perbedaan visi masing - masing person yang mulai muncul dalam organisasi menyebabkan setiap orang akan membentuk komunitasnya sendiri - sendiri dimana mereka memiliki kesamaan dalam hal pemikiran. Dan dalam kesehariannya kelompok - kelompok kecil ini berlomba - lomba untuk menunjukkan bahwa kelompoknyalah yang terbaik. Korbannya? Pengurus Organisasi. Apabila mengikuti keinginan atau pemikiran salah satu kelompok, maka kelompok - kelompok yang lain akan berteriak lantang, ada yang mendukung, ada yang protes, ada yang cuek, dan ada yang mencibir, menghina, bahkan menjadi antipati. Jika tidak disikapi secara dewasa, maka dinamika ini akan menghancurkan kekuatan Pengurus Organisasi karena yang terjadi adalah salah dan sangat salah. Seandainya ini dimanfaatkan, maka kita akan memiliki begitu banyak wacana dan kita tinggal mengambil yang terbaik untuk kita tempuh. Mungkin yang perlu disayangkan adalah terlupakannya satu hal yang sangat penting dalam Mapala, persaudaraan. Persaudaraan yang benar - benar nyata, dimana sang kakak senantiasa mengayomi sang adik, membantu adiknya menyelesaikan masalah, menemani adiknya berkegiatan, memperhatikan adiknya ketika sedang murung, mendatangi adiknya ketika berkunjung, dan yang paling penting, bersikap dewasa. Pada tahap kedua ini yang terjadi adalah kebalikannya, sang adik harus mengayomi kakaknya, dan harus lebih dewasa dari kakaknya. Inilah konsekuensi yang bagaimanapun harus dijalani dalam tahap pendewasaan organisasi dimana belum terciptanya suatu hirarki komunitas. Sebuah organisasi yang keanggotaannya berlaku seumur hidup memang memiliki keunikan tersendiri, dinamika yang khas, dan keseharian yang langka ditemui di organisasi jenis lain. Apabila dalam kesehariannya sang kakak lebih banyak menunjukkan sikap permusuhan dan bukan sikap persaudaraan terhadap adiknya karena perbedaan pendapat atau adiknya melakukan suatu kesalahan baik sengaja maupun tidak, maka hal itu harus diterima dengan lapang dada dan secara dewasa untuk mencegah munculnya konflik intern serius. Tahapan berikutnya adalah kedewasaan berorganisasi. Pada tahapan ini bisa dikatakan semuanya berjalan secara ideal dimana hirarki komunitas diletakkan dengan benar dan telah terciptanya suatu sistem yang mengatur segala sendi kehidupan organisasi sehingga konflik internal yang pada tahap kedua sering terjadi (namun menjadi api dalam sekam) menjadi minim. Sudah terdapat patern yang tinggal diikuti oleh orang di dalam organisasi tersebut sedangkan sorotan lebih banyak mengarah pada hal - hal teknis pelaksanaan kegiatan. Inilah tahapan ketika Mapala telah mampu melewati ujiannya dan telah mampu berdiri dengan kokoh. Inilah tahapan ketika persaudaraan dalam Mapala benar - benar dirasakan dan seluruh anggota hanya memiliki satu komunitas, komunitas Mahasiswa Pecinta Alam. 
Di tahapan manakah kita berada? Tanggapan anda terhadap tulisan ini sudah bisa menjawab dimana posisi kita. Silakan ditanggapi tanpa perlu terbentur dengan hukum perasaan, etika berbicara, dan segala hal lain yang hanya membatasi keterbukaan antar kita dan menyebabkan kita lebih senang berbicara di belakang...!!!

Komentar

  1. Sudah berkali-kali saya mencari tempat yang menyediakan pesugihan,mungkin lebih dari 15 kali saya mencari paranormal mulai dari daerah jawa garut,sukabumi, cirebon, semarang, hingga pernah sampai ke bali ,namun tidak satupun berhasil, niat mendapat uang dengan jalan pintas namun yang ada malah kehabisan uang hingga puluhan juta, suatu hari saya sedang iseng buka-buka internet dan menemukan website dari KI SULTAN AGUNG sebenarnya saya ragu-ragu jangan sampai sama dengan yang lainnya tidak ada hasil juga, saya coba konsultasikan dan bertanya meminta petunjuk pesugihan apa yang bagus dan cepat untuk saya, nasehatnya pada saya hanya disuruh yakin dan melaksanakan apa yang di sampaikan KI SULTAN AGUNG, semua petunjuk saya ikuti dan hanya 1 hari alhamdulilah akhirnya KI SULTAN AGUNG membantu saya pesugihan dana gaib 5M yang saya tunggu-tunggu tidak mengecewakan, yang di janjikan cair keesokan harinya, kini saya sudah melunasi hutang-hutang saya dan saat ini saya sudah memiliki usaha sendiri di JOGJA, setiap kali ada teman saya yang mengeluhkan nasibnya, saya sering menyarankan untuk menghubungi KI SULTAN AGUNG di 085242892678 atau kunjungi websitenya agar lebih di mengerti www.rajauanggaib.com tidak lansung datang ke jawa juga bisa, saya sendiri dulu hanya berkonsultasi jarak jauh. alhamdulillah hasilnya sama baik

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan Populer